Monday, August 10, 2009

Syair Nasep Melayu

I came across this rather 'touching' poem from a from a blog about Natuna Island. The words used in the poem are simple yet straight to the point. I would put this poem as the same level as the poem by Tun Mahathir 'Perjuangan yang belum selesai'. This poem touched me deeply I have to confessed.


Di bumi melayu ramai pendatang
Berebut rezeji berganti peluang
Karena melayu ilmunga kurang
Di rumah sendiri hidup mengerang

Setip hari pendatang bertambah
Penuh halaman sesak lah rumah
Hutan di tebang berukar dirambah
Melayu tersingkir kehilangan tanah

Karena pendatang akalnya panjang
Hutan belukar dijadikan ladang
Melayu bedal fana memandang
Hata menyusut kekayan hilang

Walau melayu bertanah luas
Tetapi terlantar karena malas
Dimanpaat kan orang awakpun cemas
Lambat laun semuanya lepas

Melayu berpangkat lain lakunya
Berebut peluang untuk saudaranya
Bodoh dan bebal tiada di kiranya
Sehinga yang lain jadi terniaya

Sebagian melayu sudah berpangkat
Kampung halaman ia tak ingat
Hidup memencil menjauhi umat
Takut berbagi harta yang dapat

Karena banyak orang pendatang
Budaya melayu bertambah goyang
Ditindih oleh budaya orang
Masuk merayap sampai ke tulang

Sejak dahulu melayu terbuka
Pendatang disambut bemanis muka
Tanah di ambil dibiarkan saja
Akhirnya hidup maskin dan papa

Orang melayu malu bertengkar
Tak mau pula bertindak kasar
Harta di ambil selalu di biar
Akhirnya hidup menangung lapar


Kepada pendatang kita inginkan
Mencari napkah jangan menghabiskan
Pikirkan nasip penduduk tempatan
Supaya hidup tak bermusuhan

Para pendatang hendaklah ingat
Orang Melayu menjunjung adapt
Jangan diajar dengki maksiat
Supaya semua hidup selamat

Para pendatang hendaklah sadar
Bahwa melayu pantang di jabar
Jauh kan sipat aniaya dan maker
Supaya melayu tak hilang sadar

Para pendatang hendaklah paham
Bahwa melayu kebanyakan islam
Jangn di buat perangai haram
Supaya melayu tidak mendendam

Para pendatang jangan lah melagak
Mennunjukan kuasa dan harta banyak
Pantang melayu kepala di injak
Rekali melawan bangk yang rusak

Pepatah melayu sudah mengingatkan
Pantangn ikan ia keringkan
Pantangan manusia iadipermalukan
Pantangan melayu ia di hiankan

Walaupun melayu suka beralah
Lebih kurang sedikit tidakmasalah
Tetapi kepalanya jangn di lapah
Amuknya bangkit berkuh darah

Walau melayu hatinya lembut
Terhadap pendatang bermanis mulut
Tetapi jangan haknya di rebut
Melayupun sanggup menghadapi maut

Walaupun melayu berdada lapang
Kedada orang suka menegang
Tetapi jangn hidupnya di kekang
Di situlah kesadaran mereka akan hilang

Walaupun melayu suka berdamai
Hidup rukun damai ramai
Tetapi jangan ia di gulai
Membunuh orangpun melayu pandai

Walaupun melayu pantang medurharka
Kepada pemimpin taat serta
Tetepi jangn mereka di aniaya
Melayu pun berani menyumbung nyawa

Walau pun melayu hidup sederhana
Memandakan rezeki apa adanya
Tetapi jangan mereka di hina
Melayu pun tahu menjagakan marwahnya

Walau pun melayu kebanyakn melarat
Hidup miskin makan bersukat
Tetapi jangan mereka di jerat
Melayu pun berani membela martaba

1 comment:

  1. Always Put the blame on others. Please work for the money.

    ReplyDelete